Dari berbagai novel yang saya baca, Gadis Kretek masuk dalam deretan buku yang membuat saya ingin terus-menerus segera menyelesaikannya. Pemilihan kata, sejarah perkembangan rokok yang menjadi latar ketika Indonesia sedang memperjuangkan kemerdekaan serta dinamikanya memberikan cerita yang menarik. Separuh dari buku ini berlatar di Indonesia kontemporer, sementara separuh lainnya membawa pembaca melewati masa kolonial, pendudukan Jepang dan pembantaian anti-komunis 1965. Ratih Kumala mengatakan bahwa buku ini terinspirasi dari sejarah keluarga Jawanya. Saat membaca buku ini, saya dapat dengan mudah membayangkan kisah seperti itu terjadi dalam kehidupan nyata.
Novel Ratih Kumala ini benar-benar hadir sebagai angin segar di kancah sastra Indonesia. Banyak hal yang dapat dianalisis oleh seorang sarjana sastra dari novel ini. Seksualitas pada Jeng Yah dan perayaan kewanitaannya adalah contohnya. Saya sangat mengagumi keterampilan Ratih Kumala dalam menulis. Segera setelah saya mengambil buku itu, saya tidak punya keinginan untuk meletakkannya. Ini adalah buku yang bagus yang harus dibaca. Satu-satunya keberatan saya dalam versi bahasa Inggris dari novel ini adalah istilah budaya. Saya pribadi berpendapat bahwa penulis dan penerjemah akan memberikan glosarium kepada para pembaca khususnya pembaca non-Indonesia atau non-Jawa agar mereka dapat memahami istilah Indonesia khususnya Jawa.
Buku ini semakin menarik dan kaya karna menceritakan wanita yang berusaha membangun bisnis rokok di tengah-tengah pasar yang didominasi oleh pria. Sungguh sebuah hal yang menarik dimana dengan latar belakang kejadian dan tahun serta hadirnya sosok perempuan (Jeng Yah) memiliki strategi pemikiran yang menarik kala itu (jelas di tahun tersebut pasti belum ada namanya girl power, emansipasi wanita).
Tapi membacanya benar-benar membuat saya marah. Mengkhianati cinta dan kepercayaan dari seseorang yang telah sangat baik padamu dan telah disiksa karenamu adalah benar-benar pengecut dan kejam. Ini adalah hal yang paling kejam yang pernah ada. Nah, pesan moralnya jangan pernah jatuh cinta dan percayakan pada siapapun dengan sesuatu yang berharga dalam hidupmu.