Phondabee Pantai Hamadi
Kafe di jayapura
Simple way To take your coffee
Kuning Mencolok Dari Deretan Bangunan
Siang ini kali pertama saya bertandang ke Booth Phondabee Cofee yang letaknya berada di pinggir jalan menuju Jembatan Merah. Awalnya saya pikir bakal sulit nih menemukan tempatnya. Ternyata booth Phondabee ini sangat mudah ditemui karena warna kuningnya yang mencolok. Dengan kata lain dari jauh sudah jreng banget! Ancer-ancernya mudah kok. Berada dekat dengan deretan lokasi yang tiap tahun digelar Festival Teluk Humbold. Tepat sederet.
Harga Yang Terjangkau
Harga yang diberikan relatif murah serta terjangkau. Disini teman-teman bisa menikmati sosis PNG dan kopi susu dengan varian yang banyak dari rasa original, vanilla, tiramisu serta mocca. Segelas kopi susu dibandrol dengan harga 18K dan bisa langsung dibawa karena sudah tersegel tutupan plastik. By the way, penulis juga harus jelasin nih buat teman-teman yang mungkin belum pernah menikmati sosis PNG. Sosil dari negeri seberang yang berbatasan langsung dengan Papua ini terkenal dengan sosisnya yang relatif lebih besar dari sosis-sosis pasaran yang biasa teman-teman temui di pasar. Rasanya juga lebih berbeda karena lebih berserat dan bertekstur daripada sosis instan yang sering didapat di pasaran. Untuk lokasinya sangat strategis karena berada di pinggir jalan utama. Selain itu juga lahan yang luas di bagian kiri booth sangat nyaman untuk memarkirkan mobil ataupun motor jauh dari badan jalan serta ada banyak space ketika harus mengeluarkan mobil. Untuk view, tepat di belakang booth ini teman-teman bisa langsung mengakses Pantai Hamadi dan hamparan luas samudera pasifik. Tempat yang pas untuk menikmati cuaca yang cerah di Kota Jayapura!
Pondok Phondabee
Bagi teman-teman yang tidak cuma ingin take away tapi ingin sekaligus duduk-duduk santai menikmati Pantai Hamadi sambil menikmati kopi Phondabee, bisa juga menyewa pondok wisata dari booth ini seharga 250K sudah mendapatkan gratis 2 es kopi dan 2 es cokelat (bisa teman-teman costumise jenis minumannya sesuai menu). Atau, teman-teman yang tidak ingin menyewa pondok, bisa juga datang hanya dengan membayar uang parkir yang tertera. Seru kan? Senang banget deh makin lama makin banyak pilihan buat teman-teman di Kota Jayapura untuk bisa menikmati kota ini dari berbagai sudut.
Meet The Writer
Jeni Karay
Jeni Karay, Influencer berdarah Papua ini merupakan anak muda yang aktif memberikan semangat serta pengaruh positif kepada anak-anak muda Papua lewat konten-konten media sosialnya. Kesukaannya kepada media sosial, dunia anak muda dan gemar membaca ini membuatnya aktif berkecimpung dalam dunia digital.
2 Comments
fanny_dcatqueen
March 24, 2022 at 12:10 pmMba jeniiiiiii, ya ampuuuun aku melihat sosisnya jadi inget Ama sosis yang pernah aku makan duluuu zaman kecil. Dulu kan aku tinggal di kompl perumahan Arun LNG, yg khusus karyawan2 di oil company nya. Naaah Krn banyak staff bule juga, jadi supermarket di sana jual aneka macem sosis yg enak mostly LN sih. Dan itu ada yg JD fav ku, cuma lupa nama, dan rasanya blm pernah aku temuin lagi. Cuma liat sosis di atas LGS aja keinget Ama sosis yg aku makan dulu ❤️❤️❤️.
Bikin mau terbang ke sana deh 🤣🤣. Sosis PNG ya namanya… Aku catet dulu mba 😄. Semoga ada rezeki bisa ke sana. Btw aku juga suka Ama boothnya yg warna kuning jreng. Ntah kenapa kalo ada tempat makan yg berwarna kuning atau merah, itu menarik sih. Bikin pengen mampir utk nyobain makanannya
jenikaray
April 4, 2022 at 1:41 pmWiii beruntung banget lho kak masa kecilnya bisa nikamti barang-barang impor. Betul skali kak, di Jayapura mereka sebutnya sosis PNG karna berasal dari negara seberang. Kalau di perbatasan, mereka sebutnya lamb sausage (diriku belum pernah belinya packingan full plastik). Biasanya warna kuning secara psikologis ngebuat orang ceria, jadinya warna ini entah kenapa sering digunakan untuk makanan bahkan booth.