Walau semakin banyak warung kopi mulai bermunculan, Kong Djie Coffee tetap eksis bahkan memiliki cabang dimana-mana. Kong Djie Coffee berdiri sejak tahun 1943 di Belitung. Berarti kedai kopi ini bahkan menjadi saksi bisu gejolak nusantara sebelum Indonesia merdeka, pertambangan timah yang jaya-jayanya waktu itu hingga sekarang. Pemiliknya kala itu bernama Ho Kong Djie, lelaki berdarah Tionghoa yang merupakan perantau asal Pulau Bangka. Nama Kong Djie sendiri berakar dari Bahasa Hakka. Kong artinya terang sedangkan Djie adalah nama untuk anak nomor dua. Bagi teman-teman yang tidak dapat menikmati kopi selama ini karena takut akan derajat keasaman, jangan khawatir. Racikan Kong Djie Coffee yang memadukan antara robusta dan arabika membuat derajat asam dalam sajian kopi mereka aman untuk dinikmati.
Bagi pecinta kopi seperti saya, berwisata ke Belitung menjadi lengkap karena bisa menikmati racikan kopi yang tetap dijaga kelestariannya sejak tahun 1943.Berasa masuk mesin waktu sebelum kembali dengan jadwal perjalanan yang menumpuk. Oh iya Kong Djie Coffee juga menyediakan kopi kemasan yang bisa dijadikan oleh-oleh buat teman-teman yang ingin membawanya. So, jangan lupa kalau ke Belitung, ngopi lah ke Kong Djie Coffee.