Komunitas yang kamu pilih akan menentukan kualitas hidupmu

Kelihatannya sih sepele banget. Komunitas. Beberapa berpikir kalau komunitas Cuma ajang kumpul-kumpul, senangin hati, lalu berhenti disitu. Padahal dibalik yang namanya komunitas ada pergaulan serta gaya hidup didalamnya yang secara tidak langsung akan mempengaruhi kehidupanmu.

Contoh paling konkrit dan banyak ditemui. Kalau kamu ada di tengah orang-orang yang kesukaannya minuman keras (miras), lambat laun pun kamu akan tergoda untuk mengikuti mereka. Emang sih setengah gelas dulu, segelas, lalu lama-lama menjadi sebotol dan berbotol-botol. Teman-temanmu perokok? Lama-lama kamu akan tergoda untuk mencoba rokok. Bila orang-orang di sekelilingmu adalah relawan kemanusiaan, kamu pun akan diajak untuk bersama-sama dengan mereka menjadi relawan untuk kegiatan-kegiatan sosial disekitarmu.

Semangat, gaya hidup, bahkan tutur kata dapat mempengaruhimu hanya dari sebuah komunitas. Gimana, masih nganggap sepele komunitas? Itulah mengapa komunitas yang kamu pilih bakal nentuin kualitas hidupmu.

Ada beberapa pertimbangan yang bisa kamu pakai untuk memilih atau menilai apakah komunitas itu baik untuk diikuti apa tidak:

1. Hal positif apa yang bertambah dalam dirimu

Setiap komunitas akan memberikanmu nilai tambah atau nilai kurang. Adakah skill yang bertambah dalam dirimu?

2. Apakah komunitasi itu membuat hidupmu semakin baik apa buruk

Kamu bukan hanya mendapat teman yang mengerti kamu secara hati, tapi juga menjaga hidupmu dalam lintasan hidup yang benar. Atau jangan-jangan kamu malah dapat teman yang hobbynya menjelek-jelekkanmu?

3. Orang-orang disekelilingmu melihat dampaknya

Orang tua, sahabat, lingkunganmu melihat kamu semakin menjadi pribadi yang baik secara perilaku, tindakan dan spiritual?

Sudah punya komunitas? Yuk, sama-sama evaluasi dampak apa yang sudah diberikan. Haruskah dilanjutkan atau harus diganti. Bagi yang belum punya komunitas, inilah saatnya untuk menimbang-nimbang. Komunitas seperti apa yang ingin kamu miliki dalam hidupmu.