journal journey

Kepo is a Blessing

Berawal dari kepo, berujung nyinyir kehidupan orang

Berawal dari kepo, jadi ketagihan scrolling terus-menerus

Berawal dari kepo, muncul rasa tertarik

Beawal dari kepo berakhir dengan income

Berawald ari kepo… (isi sendiri menurut versimu)

Banyak hal yang dimulai hanya dari rasa kepo. Awalnya mungkin rasa kepo yang sedikit, lalu naik menjadi penasaran dan berakhir dengan menekan keyboard layar menuliskan nama di search engine.

Sering, kata kepo ini juga selalu lebih dikaitkan dengan hal yang berbau negatif seperti tendensi orang yang memiliki dalil ingin tahu lebih untuk memiliki bahan pergunjingan atau lebih simplenya bisa menggosip lebih tentang kita.

Tapi tahukah teman-teman, saya pribadi mendapatkan banyak benefit hanya dari rasa kekepoan orang lain. Diluar dari apapun motif yang membelakanginya. Banyak paid promote, kesempatan untuk menjadi narasumber maupun yang dari kepo dan berujung menjadi pendukung setia.

Awalnya, saya juga berpikiran demikian. Siapa yang tidak jengkel. Kita lagi tenang-tenang, tidak dalam posisi “nyari masalah” dengan siapapun, ga ada hujan apalagi badai lalu tiba-tiba orang lain (yang bahkan tidak kita kenal) coba untuk melihat postingan kita dari jaman baheulan, bahkan berusaha untuk mengikuti semua story update kita setiap saat. Awalnya emosi juga. “apaan sih..” “ih kek ga ada hal lain yang dikerjakan” “ini sapa sih..”

Kemudian muncul pertanyaan dalam diri sendiri: “mau sampai kapan jengkelnya?” Itu pertanyaan yang paling menohok diri sendiri. Iya sih, mau sampai berapa lama. Yang kepo juga makin lama makin banyak. Entah apapun motivasinya. Entah karena penasaran, benar-benar mengagumi atau memang hanya untuk mencibir atau berusaha mencari titik kelemahan. Ko juga pasti tra mau to urus satu per satu. Pasti ada titik jemu dan cueknya.

Kepo is a blessing. Kepo itu sebuah berkah. Kenapa? Sederhana: orang yang kepo, akan jadi orang yang akan setiap saat memperhatikan apa yang kamu lakukan di story, apa yang kamu posting, memutar semua video yang kamu upload. Bahkan akan membagikan postinganmu entah via DM atau apapun itu. Dalam kata singkat ala papuanya itu “ko pu fans sejatiso, tidak perlu lagi tuh beli-beli follower atau berusaha untuk buat sesuatu yang siginifikan untuk meningkatkan profile visit ke instagram atau sosial mediamu.

Kalau dari segi benefit seorang influencer, para kepoers tersebut membantu untuk meningkatkan engagement sosial mediamu secara tidak langsung. Merekalah sejatinya yang dinamakan fans paling fanatik dari dirimu. So, kalau tiba-tiba ada akun yang tidak kamu kenal atau yang pakai fake account atau yang tidak jadi followermu tapi kesukaannya nongol di sosial mediamu, santai aja kawan. They are give us benefits! Seru kan?

Just change the way you see something then voila! You’ll find another point of view for your currently situation.

Facebook Comments Box

Leave a Reply