
Daya Tarik dan Keputusan
Beberapa orang diantara kita mungkin dikarunia wajah yang diatas standar rata-rata. Beberapa juga dikaruniakan wajah yang manis. Atau.. punya bentuk tubuh ideal dan segala macam antek-anteknya. Tidak ayal, acap kali karna hal berbau fisik ataupun prestasi serta kharisma itu membuat kita ibarat magnet. Punya daya “tarik-menarik” yang membuat kawan lawan jenis ingin mendekat lebih dan lebih lagi. Ini diluar dari motivasi dan modus masing-masing yah.
Daya tarik itu misterius cara kerjanya.
Beberapa orang yang saya temui merasa bangga ketika mereka disukai banyak teman lawan jenis mereka. Daya tarik itu misterius. Pernah ketemu dengan seseorang yang penampilannya biasa tapi banyak sekali disukai orang? Atau, temanmu yang berat badannya berlebihan tapi punya banyak orang yang mengagumi hal lain yang ada ddalam dirinya. Tidak ada rumus pasti yang mengajarkan kita tentang daya tarik. Kadang tidak logis, kadang daya tarik itu selalu berkaitan dengan potensi, bakat, atau kharisma pembawaan seseorang. Memang benar ada kesenangan tersendiri ketika banyak yang begitu memuja atau bahkan menjadi pemuja rahasiamu. Tapi coba pikirkan kembali. Apakah daya tarik hanya berhenti sampai disitu saja?
Memang benar ada kesenangan tersendiri ketika banyak yang begitu memuja atau bahkan menjadi pemuja rahasiamu. Tapi coba pikirkan kembali. Apakah daya tarik hanya berhenti sampai disitu saja?
Hey! Kita masih memiliki satu pekerjaan rumah. Yaitu memilih kepada siapa kita akan mempercayakan hati kita dari sekian banyak yang mendekati. Tentunya yang deketin bukan Cuma mau buang-buang waktu dong. Ada agenda alias modus dibalik tindak-tanduknya. Dan itu bukanlah hal yang mudah. Bila kamu adalah tipe orang yang susah move on ketika mencintai seseorang, hati-hatilah dalam memilih. Karna bisa-bisa suka sesaat, move on-nya bertahun-tahun. Kalau kamu tipe yang cepat move on, bukan berarti kamu juga dengan sesuka hati jadi seperti “piala bergilir”.
Relasi itu bukan hanya tentang seberapa cocok dan tidaknya, status jomblo dan tidaknya, tapi merupakan proses penting untuk mengenal lebih dalam kehidupan seseorang di dari berbagai sisi sebelum kau memutuskan bahwa dia adalah pendamping yang cocok menemani hari-harimu hingga tua dan ajal menjemput.
Bagus kalau cintanya sama orang yang tepat. Kalau orang yang salah gimana hayoo? Mau milih yang cakep tapi tidak bisa setia? Milih yang muka pas-pasan tapi setia? Milih yang mapan tapi ada kecenderungan semena-mena? Semua itu butuh keputusan yang matang dan penuh pertimbangan. Relasi itu bukan hanya tentang seberapa cocok dan tidaknya, status jomblo dan tidaknya, tapi merupakan proses penting untuk mengenal lebih dalam kehidupan seseorang di dari berbagai sisi sebelum kau memutuskan bahwa dia adalah pendamping yang cocok menemani hari-harimu hingga tua dan ajal menjemput. Kompleks? Ya! Kok berat yah? Ya! Semua orang mau relasi yang long last, bukan yang cuma beberapa tahun dan berakhir di meja sidang perceraian. Semua orang mau relasi yang long last, tapi tidak semua orang mau berusaha untuk mengusahakannya. Long last tidak ditentukan ketika cincin bertengger di jari manis, tapi dimulai sejak awal proses memilih. So, mulailah untuk memilih, mengobservasi dan memilah dengan baik ketika kamu disukai banyak teman lawan jenismu.
Semua orang mau relasi yang long last, bukan yang cuma beberapa tahun dan berakhir di meja sidang perceraian.
So, jangan bangga dulu kalau dinaksir sama banyak teman lawan jenismu. Yang terpenting itu bukan seberapa banyak yang naksir sama kamu, tapi kepada siapa akhirnya kau mempercayai hatimu.