daily holiday journal journey jurnal life man people Reflection of the World

Visi vs Karakter

tumblr_o2oz0bUaek1rsyukao1_1280

Dulu. Jalam dahulu kala (halah) pikirku visi adalah segalanya. Dampak dari visi itu begitu sistematis. Dengan mengetahui apa yang menjadi visi hidupmu, kau akan memilah kepada siapa kau menginvestasikan waktu, tenaga, pikiran ataupun dirimu secara keseluruhan. Mungkin karna dulu saya selalu dikelilingi orang yang berbeda visi sehingga visi menjadi beegitu signifikan.

waktu berjalan, maju tanpa ampun. Kini visi yang sama bukanlah menjadi permasalahan signifikan. Entah kenapa kehidupan slalu punya cara unik untuk menarik setiap orang yang memiliki visi yang sama denganmu. Seperti magnet. Masalah baru muncul berikutnya: di tengah banyak orang yang memiliki visi yang sama denganmu, ternyata mereka memiliki karakter yang tidak sebegitu indah dengan visi mereka. Beberapa yang kutemukan memiliki karakter 180 derajat dari visi mereka.

See? Dulu masalah yang terbesar adalah visi. Ketika kau bertemu dengan banyak orang sevisi, masalahnya adalah karakter. Ada orang-orang yang kutemui masih dalam proses mencari jati diri dan kadang ada yang hanya menjawab dengan jawaban diplomatis super gag jelas: “visiku adalah membahagiakanmu (jawaban paling konyol dan tidak logis. Salah bila seseorang menggunakan kalimat ini untuk merayu)”. Apa gunakanya visi tanpa karakter yang mengimbanginya? Apa gunanya karakter tanpa visi yang menjaga ritmenya?

manakah yang akan kau pilih? Karakter ataukah yang Bervisi? Alangkah sempurnya bila yang hadir merupakan perpaduan antara keduanya. Suatu hari nanti.

Facebook Comments Box

Leave a Reply