
Jeni Karay: Peran Anak Muda dalam Mencintai dan Membangun Papua Melalui Media Sosial
Selamat datang di era di mana media sosial menjadi bagian tak terpisahkan dari kehidupan sehari-hari. Di tengah dinamika ini, Jeni Karay, seorang content creator asal Papua, mengajak kita untuk merenungkan bagaimana anak muda dapat memanfaatkan platform digital untuk mencintai dan membangun Papua. Dengan gaya bicaranya yang renyah, Jeni mengungkapkan pandangannya tentang kekuatan media sosial dalam mempengaruhi kehidupan masyarakat.
Media Sosial: Kekuatan yang Mengubah Narasi
Jeni, yang juga seorang dosen dan sarjana komunikasi dari UK Petra Surabaya, merasa resah dengan stigma negatif yang sering melekat pada Papua di dunia maya. Berita tentang pelanggaran Hak Asasi Manusia (HAM), korupsi, dan kekerasan sering kali mendominasi pencarian informasi tentang Papua. Namun, Jeni percaya bahwa ada banyak hal positif yang layak untuk diangkat, seperti keindahan alam dan kekayaan budaya Papua.
Dengan keahlian komunikasi yang dimilikinya, Jeni berusaha menghadirkan narasi positif tentang Papua melalui media sosial. Ditambah dengan pengetahuan tentang pemrograman yang diperolehnya saat menempuh pendidikan S2 di Jurusan Sistem Informasi Universitas Kristen Satya Wacana Salatiga, Jeni semakin memahami cara memanfaatkan teknologi informasi untuk mempengaruhi orang lain. Kini, ia telah menjadi influencer yang diandalkan oleh banyak mitra pembangunan di Provinsi Papua, termasuk merek besar dan NGO.

Peran Anak Muda dalam Pembangunan Papua
Menurut Jeni, anak muda memiliki peran penting dalam pembangunan Papua. Banyak program baik yang dijalankan oleh pemerintah dan NGO, namun sering kali kurang diinformasikan kepada publik. “Saya selalu bilang ke teman-teman pemerintah dan NGO, kamu punya program bagus tapi kalau tidak sosialisasi, bagaimana orang jadi tahu,” ujarnya.
Media sosial tidak hanya berfungsi sebagai alat penyampaian informasi, tetapi juga sebagai platform untuk penggalangan dana. Jeni memberikan contoh saat banjir bandang melanda Sentani pada tahun 2019. Melalui penyebaran foto dan video di media sosial, bantuan mengalir dari berbagai penjuru, bukan hanya dari Papua. “Partisipasi masyarakat bisa dijangkau melalui media sosial, hal sederhana tapi dampaknya besar,” tambahnya.
Transparansi dan Pengawasan Melalui Media Sosial
Media sosial juga berperan sebagai alat pengawasan publik. Dengan adanya platform ini, masyarakat dapat mengawasi pembangunan yang berlangsung di daerah mereka. “Itu satu Indonesia bisa lihat, the power of social media,” ungkap Jeni.
Tahun ini, Jeni meluncurkan Papua Courses, sebuah inisiatif untuk membuka kelas public speaking, program kedinasan, dan kelas Bahasa Inggris. Melalui promosi di media sosial, kelas-kelas ini selalu penuh dan bahkan menambah kapasitas tempat duduk.
Kesimpulan: Mencintai Papua Melalui Tindakan
Di akhir presentasinya, Jeni menyimpulkan beberapa poin penting yang ia pelajari selama menjadi content creator. Pertama, media sosial dapat menjadi mitra pembangunan di berbagai bidang. Kedua, media sosial sangat terjangkau dan tidak memerlukan banyak sumber daya. Ketiga, media sosial adalah alat promosi yang sangat efektif.
“Pada akhirnya, menjadi content creator yang berperan dalam pembangunan sekaligus mencintai daerah kita bukanlah hal mustahil. Mulailah dari yang ada dan dari diri sendiri, karena apa yang dimulai dari hati akan terasa ke hati yang lain,” tutupnya.
Sumber: Bakti.or.id
- Teknik Harvard untuk Mengatasi Lupa dan Mendadak Blank Saat Ngomong
- Bangkit dari Keterpurukan: Menemukan Keberanian dalam Setiap Langkah
- Jeni Karay: Peran Anak Muda dalam Mencintai dan Membangun Papua Melalui Media Sosial
- OJK Papua: Memberdayakan SDM dengan Sentuhan Jeni Karay
- Jeni Karay dan Program GENSI: Mendorong Digital Literasi di Papua Barat Daya