Buku adalah jendela dunia. Duh, sudah sering banget kan dengar kalimat ini. Bagiku buku lebih seperti sahabat. Orang yang tidak keberatan mau bersamamu sepanjang masa dan bisa menceritakan atau membawa fantasimu ke antah-berantah. Ada masa-masa dimana saya mengalami sakit yang membatasi mobilitas atau ruang gerak, dan buku adalah penghibur paling ramah untuk dinikmati. Ketika kerjaan menumpuk dan tidak memungkinkan untuk cuti ke luar kota, buku menjadi jendela yang membawa fantasi saya kemana saja dengan alur cerita menarik. Ada 5 buku yang paling kufavoritkan. Saking sukanya, beberapa di antara mereka selalu kubaca berulang-ulang kali.
Mungkin karena lahir di tengah keluarga pendidik dimana mama adalah guru dan papa adalah dosen, membuat saya juga secara tidak langsung sudah berkenalan dengan buku dari usia dini. Hal ini juga terbawa ketika di usia kini. Kalau belum baca buku sebelum tidur, rasanya ada yang kurang! Entah kurang dibagian mana pokoknya ada aja yang kurang. Dengan semakin kuatnya teknologi, buku juga menjadi digital dan mudah dibawa kemana-mana. Mari kuperkenalkan dengan buku-buku favoritku yang semoga bisa menjadi referensi untuk siapapun yang membaca tulisan ini dan ingin mencari buku baru untuk masuk dalam list bacaanmu tahun ini:
A Christmas Carol – Charles Dickens
Buku yang telah dipublikasi sejak tahun 1843 ini adalah salah satu buku yang sampai saat ini masih diperjual belikan bahkan selalu ada ketika natal tiba. Christmas Carol menceritakan seorang pria bernama Ebenezer Scroooge yang begitu pelit dan penuh perhitungan bahkan dari hal-hal kecil sekalipun. Dalam cerita ini Scrooge dikunjungi oleh hantu dari mantan mitra bisnisnya, Jacob Marley, dan roh-roh Hantu Natal Masa Lalu, Hantu Natal Masa Sekarang dan Hantu Natal Akan Datang yang pada akhirnya merubah dirinya menjadi begitu dermawan kepada orang di sekitarnya.
Selains arat akan pelajaran kehidupan, buku ini mudah untuk dibaca. Filmnya juga sudah tayang dalam berbagai varian dari drama sampai dengan film kartun yang bisa dinikmati. For your information teman-teman, buku ini merupakan buku cerita favorit saya sedari umur 5 tahun. Kebiasaan diceritakan dongeng oleh Mami dan Papi sebelum tidur sampai menjadi tradisi untuk menonton ulang filmnya ketika natal tiba.
Ayah – Andrea Hirata
Saya suka dengan karya-karya beliau. Entah mengapa kata-kata yang disusu begitu “mengalir” dan membuat betah untuk dibaja berjam-jam. Mengangkat tema kisah cinta dengan bumbu persahabatan yang mengambil latar kebanyakan di Kepulauan Belitong, Indonesia novel ini sangat menarik untuk dibaca. Karena sering membaca karya beliauh, di tahun 2018 saya berkesempatan untuk pergi ke Bangka Belitung dan melihat museum Andrea Hirata. Novel Ayah menceritakan tentang kehidupan seorang pria bernama Sabari begitu cinta mati kepada kepada Marlena. Bahkan ketika Marlena menolak cintanya, Sabari tetap bersikukuh untuk mencintainya. Ketika Marlena akhirnya hamil akibat pergaulan bebas, Sabari menunjuk diri untuk bersedia menikahi Marlena dan menjadi ayah untuk anak yang akan dilahirkan. Namun itu tidak membuat hati Marlena luluh. Bahkan, semakin menjadi-jadi kelakuannya. Konflik dan alur cerita dalam novel ini begitu banyak, bahkan bisa membuat kita yang membacanya menjadi gemas sendiri.
Kenanga - Oka Rusmini
Novel yang mengambil latar kehidupan sehari-hari masyarakat bali ini selalu berhasil menjadi pelipur lara ketika rindu pada kehidupan Pulau Bali. Novel-novel karya Oka Rosmini kebanyakan mengangkat antara wanita dan bali. Saya juga menjadi banyak belajar tentang budaya dan bahasa bali dari novel ini. Kenanga karya Oka Rosmini menceritakan tentang seorang perempuan Bali bernama Kenanga yang hidup ditengah adat dan budaya yang mengatur segala aspek kehidupannya sebagai seorang perempuan. Menurut saya novel ini bisa menjadi renungan bagi para perempuan untuk belajar tentang kehidupan yang keras. Bahwa pada akhirnya perempuan harus berdiri dengan kakinya sendiri untuk dapat merasa bahagia, diterima ditengah norma dan kehidupan sosial bahkan ketika itu memberinya tekanan batin.
O – Eka Kurniawan
Saya suka dengan novel ini karena berbeda dari novel-novel sebelumnya. Kebanyakan novel menceritakan dari sudut pandang manusia yang dijadikan tokoh utama. Dalam novel Eka Kurniawan ini yang menjadi tokoh utamanya merupakan monyet yang ingin menjadi manusia. Novel ini membuat saya lebih penasaran untuk mengikuti kisahnya sampai akhir. Dengan perspektif monyet yang diambil, saya jadi lebih melihat binatang sebagai makhluk yang juga memiliki rasa dan bisa menilai hal-hal di sekelilingnya.
Kitab Kawin – Laksmi Pamuntjak
Novel yang baru-baru ini saya baca adalah karya Laksmi Pamuntjak berjudul Kitab Kawin. Menarik sekali melihat kisah perempuan dari berbagai latar belakang pekerjaan dan konflik sosial yang banyak sekali disajikan dalam novel ini. Bagi saya novel ini menjadi seperti cermin untuk melihat kembali isu-isu yang dihadapi para perempuan dari pernikahan dini yang selalu berujung merugikan kaum perempuan itu sendiri sampai dengan kenapa perempuan harus selingkuh ketika sudah berumah tangga. Konflik dari tiap kisah perempuan yang dipaparkan dalam novel ini juga sangat menarik karena satu dengan yang lain benar-benar berbeda. Gaya bahasa Laksmi Pamuntjak yang kreatif sedari awal menarasikan juga membuat saya belajar tentang menulis kreatif secara tidak langsung dalam buku ini.
Dari kelima buku ini, semuanya memberikan saya perspektif yang baru tentang berbagai hal. Juga, membantu saya untuk mempelajari gaya tulisan, cara membuka cerita dan melihat lebih dari realita yang ada disekelilingku. Bagaimana denganmu, teman? Apa buku favoritmu?
" Bagiku buku lebih seperti sahabat. Orang yang tidak keberatan mau bersamamu sepanjang masa dan bisa menceritakan atau membawa fantasimu ke antah-berantah."
Kalau teman-teman perhatikan yah dengan seksama banyak kasus yang viral itu berawal hanya dari kata ataupun tulisan di sosmed yang diposting. Karena kata-kata pun adalah doa.