BPN Ramadan 2021 inspiration journal journey motivation

Ngapain Ngeblog, Nona?

Dimulai dari...

Mulai belajar tentang blog sebenarnya karena tugas kuliah ketika mengenyam studi Ilmu Komunikasi di salah satu universitas swasta di Kota Surabaya. Saya ingat sekali. Waktu itu tugas akhirnya adalah setiap mahasiswa wajib memiliki blog yang berisi lebih dari 10 postingan tulisan. Maka dimulailah perkenalan awal dengan sesuatu yang bernama blog.

Masing-masing dari mahasiswa saat itu diberikan berbagai pilihan tema dan bebas memilih sesuai dengan ketertarikan mereka. Saya memilih tema tentang personal, yang artinya bercerita tentang kehidupan saya: general tentang keluarga, kenapa memilih kuliah di universitas tersebut dan sebagainya.

Saya ingat sekali domain blog saya waktu itu. Tidak langsung menggunakan Jeni Karay, tapi nama pena yang entahlah sudah saya lupa namanya. Ketagihanlah sejak saat itu untuk menulis. Apalagi kalau tulisannya dikomentarin sama orang lain. Senang banget woy!!! Sampai pengen tereak satu kompleks biar dengar.

Jadi sebenarnya...

Kegiatan menulis bagi saya sebenarnya bukan kegiatan yang asing untuk dikerjakan. Dengan latar belakang Ibu dan Ayah yang merupakan guru dan dosen di Papua membuat saya jadi bersahabat dengan buku dan angka. Kemudian ketika beranjak remaja mulai suka untuk menuliskan apa yang saya pikirkan, rasakan atau hal sederhana seperti ketika sedang marah kepada orang tua. Saya bahkan punya diary yang ada gemboknya di masa itu!

Kesukaan tersebut masi berlanjut hingga SMA. Ketika jam kosong pelajaran, saya lebih senang pergi ke perpustakaan sekolah dan membaca buku-buku mulai dari pengetahuan umum, novel, rumus, semuanya dinikmati. Ada kejadian menarik ketika saya SMA. Ada salah satu buku tentang psikologi yang tidak sengaja saya baca. Kalimatnya kurang lebih menuliskan bahwa menulis merupakan terapi untuk mengurai pikiran-pikiran yang carut-marut dalam diri manusia. Dari situ saya makin senang menulis!

Katalisator

Inilah sebenarnya yang menjadi pemicu ketika saya yang notabene suka menulis, berpikir dan belajar tentang media dan blog serta menggabungkan keduanya. Inilah cikal bakal dimana kepingan-kepingan misteri seperti dalam novel-novel bertemu: mereka saling melengkapi. Sempurna! 

Semakin serius menekuni blog ketika di tahun 2017 ketika saya melanjutkan studi magister sistem informasi di salah satu universitas swasta di jawa tengah. Dari situ saya mulai belajar untuk mendesain, membeli domain dan mulai bermain-main dengan dunia media sosial serta desainnya.

Di tahun 2018 saya mulai berani untuk memposting qotes-quotes dari tulisan saya di instagram dan respon yang saya dapatkan sungguh sangat menyenangkan. Untuk mensingkronisasikan karya-karya saya sekaligus menjadi arsip dan portfolio, jadilah saya membeli domain pribadi dan mengelolanya hingga sekarang. Ada tiga hal penting yang saya ekstrak kenapa akhirnya saya mau ngeblog walau menemukan ups and down and round

Tempat praktek

Kalau dokter prakteknya di rumah sakit, kalau diriku yang suka nulis, menggunakan blog sebagai tempat praktek menulis. Bukan saja hanya dua arah, blog memungkinkan kita juga mendapatkan masukan dari orang yang random bertandang ke blog kita. Bahkan tulisan-tulisan kita pun bisa dikutip untuk kegiatan sosial, atau liputan media lokal! Menarik kan?

Karna ini tempat praktek, jadinya bebas juga untuk menuangkan pikiran dari berbagai sudut pandang. Seru lho. Selama itu bukan hate speech sih it’s okay.

Your own art gallery!

Kamu bisa memajang, mengatur sedemikian rupa agar orang-orang yang berkunjung ke blogmu bisa menikmati apapun yang dirimu sajikan. Ibarat art exhibition, pasti akan ada orang yang tertarik untuk mengajakmu berdiskusi, bahkan mereka ingin membeli karyamu! Sehingga secara tidak langsung relasimu, portfoliomu, semuanya berpotensi semakin banyak dan luas. Menembus dinding-dinding. Seperti perempuan yang sedang kau baca tulisannya ini. Tinggal di daerah paling timur Indonesia namun kau bisa seolah-olah mendengarnya bercerita lewat kata-kata yang diletakkan dalam halaman ini. Banyak sekali klien yang menggunakan jasa saya untuk endorse menemukan saya karena blog ini. Ah, betapa indahnya dunia blog ini!

Biarkan mereka menemukanmu

Dengan menjejakkan kaki di dunia digital, kita sedang meninggalkan kisah-kisah positif yang bisa dinarasikan dunia bahkan jauh ketika raga kita sudah tidak berpijak di bumi. Dengan menulis blog, diriku membiarkan kesempatan, persahabatan, perkenalan kepada orang-orang dan klien yang baru untuk menemukanku. Coba saja deh cari di google dengan iseng: influencer papua. Namaku pasti masuk dalam lima besarnya. Tempat tinggalku dan ragaku bisa saja di area yang paling timur di Indonesia. Tapi karya dan klienku? Bisa melanglang buana kemana-mana. Yup! Biarkan mereka menemukanmu.

Dengan benefit yang terus-menerus berkembang dari ketiga point itu, saya akhirnya tetap bertahan. bertahan membayar bill bulanan domain website ini, terus menerus menuliskan apa yang saya pikirkan (walau musuh terbesarku adalah menunda dan mager), serta terus menyebarkan jejak positif tentang seseorang yang bernama Jeni Karay, perempuan dari Tanah Papua.

Member of Blogger Perempuan Network

Receive the latest news

Subscribe To Her Journey

Find Me Here

Listen to her latest podcast episode

Kuasa dibalik
Jari & Kata

Kalau teman-teman perhatikan yah dengan seksama banyak kasus yang viral itu berawal hanya dari kata ataupun tulisan di sosmed yang diposting. Karena kata-kata pun adalah doa.

Meet The Writer

Jeni Karay

Jeni Karay, Influencer berdarah Papua ini merupakan anak muda yang aktif memberikan semangat serta pengaruh positif kepada anak-anak muda Papua lewat konten-konten media sosialnya. Kesukaannya kepada media sosial, dunia anak muda dan gemar membaca ini membuatnya aktif berkecimpung dalam dunia digital.

Facebook Comments Box

1 Comment

  1. Mufti

    October 15, 2021 at 7:58 pm

    Haii kak jeni,,,
    Ulasannya inspiratif.. 💕💕
    Suka banget…

Leave a Reply