Reflection of the World

Ketika Mencintai

DSC_1039-01

Ketika saya mencintai seseorang, saya benar-benar mencintainya, atau sebenarnya hanya cinta karena ia sesuai dengan kriteria-kriteria yang ada di kepala saya?

Kalau cinta yang hanya sebatas sesuai dengan kriteria, maka kalau sudah tidak sesuai, saya membenarkan diri untuk tak lagi mencintainya?

Misal, salah satu kriterianya adalah kulit mulus. Jadi, seiring detik yang berdetak, kulitnya menjadi keriput. Lalu saya berhak bilang saya tak lagi mencintainya karena ia berubah?

Kalau cinta saya sebatas cinta yang sesuai dengan kriteria, maka saya mencintainya dengan masih menonjolkan “aku”, memanjakan ego.

kalau memang benar-benar mencintainya, saya tak terpaku dengan deretan kriteria dan syarat yang ada di kepala saya. Seindah-indahnya cinta adalah cinta yang tanpa “aku”. Inilah cinta yang menghantarkan kepada kebahagiaan.

Facebook Comments Box

Leave a Reply