Inspirasi Papua literasi project

Dari Kenangan SD Hingga Inspirasi Digital: Kisah Jeni Karay dan Komitmen untuk Papua

Jeni Karay dengan buku karyanya

Dulu, saat masih duduk di bangku SD, Jeni Karay memiliki kenangan unik yang melekat kuat di benaknya. Di tengah tumpukan buku pelajaran dan cerita anak-anak, ada satu hal yang terusik di hatinya. Karakter-karakter dalam buku itu selalu terasa asing—datang dari luar negeri, tidak memiliki kaitan dengan kesehariannya di Jayapura, atau bahkan digambarkan tanpa ciri khas yang bisa ia kenali seperti kulit yang berwarna coklat dan berambut ikal. Ia tidak bisa melihat anak-anak sepertinya, menjadi tokoh utama.

“Saya selalu berpikir, kenapa sih karakternya bukan anak-anak Papua? Dengan latar belakang pemandangan Danau Sentani?” kenang Jeni.

Pertanyaan sederhana itu ternyata menanamkan benih komitmen yang mendalam. Jeni berjanji pada dirinya sendiri: suatu hari, ia akan membuat buku anak-anak Papua. Sebuah janji yang kini terwujud nyata. Melalui website Jenikaray.com, ia tidak hanya memenuhi janjinya, tapi juga mengukir jejak kontribusi yang tulus untuk tanah kelahirannya. Ia menghadirkan buku digital dengan karakter anak-anak Papua sebagai pemeran utamanya. Buku-buku ini bukan sekadar bacaan, melainkan cerminan dari identitas dan keindahan Papua itu sendiri.

Pendidikan yang Mudah Diakses, Terjangkau, dan Penuh Makna

Produk digital yang Jeni ciptakan tidak hanya unik dari segi karakter, tapi juga didasari oleh semangat yang luar biasa. Ia percaya, pendidikan adalah untuk semua orang. Keyakinan ini mendorongnya untuk membuat produk yang mudah diakses, terjangkau, dan bisa dinikmati semua kalangan. Di era digital, di mana informasi mengalir cepat, Jeni ingin memastikan bahwa akses terhadap bahan bacaan berkualitas tidak lagi menjadi hambatan. Dengan model produk digital, ia bisa menjangkau pembaca dari Sabang hingga Merauke, termasuk di pelosok-pelosok Papua yang mungkin sulit dijangkau distribusi buku fisik.

Inisiatif ini merupakan persembahan tulusnya untuk tanah Papua. Sebagai anak yang tumbuh besar di sana, Jeni merasa ada tanggung jawab moral untuk memberikan kembali kepada komunitasnya. Hobinya membaca dan belajar sejak kecil menjadi bekal utama dalam mewujudkan misi ini. Ia ingin menularkan semangat yang sama kepada generasi muda Papua, bahwa membaca adalah pintu gerbang menuju dunia yang lebih luas. Buku digital untuk anak-anak ini menjadi wujud nyata komitmennya.

“Sebagai anak Papua, sudah menjadi tanggung jawab saya untuk memberikan kembali kontribusi untuk tanah Papua dan memberikan dampak untuk lingkungan. Caranya bisa dari mana saja, dan kebetulan saya sukanya membaca dan belajar,” ujar Jeni.

Peran AI dan Teknologi sebagai Jembatan Kreativitas

Bagaimana Jeni Karay bisa menghasilkan buku dengan ilustrasi menarik dan cerita yang kuat, padahal latar belakang pendidikannya bukan ilustrator ataupun penulis? Jawabannya ada pada kecintaannya pada teknologi, khususnya kecerdasan buatan (AI).

Jeni melihat AI bukan sebagai pengganti kreativitas manusia, melainkan sebagai alat bantu yang powerful. Ia secara mandiri mempelajari cara menggunakan AI generatif untuk membuat ilustrasi yang sesuai dengan visinya. Dengan AI, ia bisa menciptakan karakter anak-anak Papua, latar belakang pemandangan alam, hingga detail-detail otentik lainnya dalam waktu yang jauh lebih singkat. Teknologi ini menjadi jembatan yang menghubungkan idenya dengan visual, sehingga ia bisa fokus pada penulisan cerita.

Kehadiran AI juga membuktikan bahwa keterbatasan skill teknis bukan lagi penghalang untuk berkarya. Jeni, dengan semangat belajarnya, membuktikan bahwa siapa pun bisa menjadi kreator, asalkan mau beradaptasi dengan teknologi. Ia menunjukkan bahwa teknologi AI dapat membuka pintu bagi siapa saja untuk mengekspresikan ide dan memberikan dampak, bahkan tanpa harus memiliki latar belakang pendidikan formal yang spesifik.

Merangkai Mimpi Lewat Kata: dari Public Speaking hingga Novel

Kisah Jeni tidak berhenti pada buku anak-anak. Ia memiliki visi yang lebih besar untuk masa depan. Ke depan, Jeni berencana untuk membuat buku-buku dengan tema lain, seperti public speaking, yang juga merupakan keahliannya. Ia sadar, kemampuan berbicara di depan umum adalah salah satu keterampilan penting yang bisa membuka banyak peluang, dan ia ingin membagikan ilmunya melalui buku public speaking yang mudah dipahami.

Tak hanya itu, Jeni juga tidak menutup kemungkinan untuk merambah ke genre lain, seperti novel dan buku pengembangan diri. Ia percaya bahwa cerita fiksi bisa menjadi media yang kuat untuk menyampaikan pesan-pesan inspiratif, sementara buku pengembangan diri dapat membantu orang lain untuk menemukan potensi terbaik dalam diri mereka. Jeni ingin terus belajar dan berkembang, sehingga karyanya pun bisa terus menginspirasi lebih banyak orang.

Kisah Jeni Karay adalah bukti nyata bahwa satu mimpi kecil di masa kanak-kanak bisa tumbuh menjadi kontribusi besar yang memberikan manfaat untuk banyak orang. Ia tidak hanya menulis buku, tapi juga menuliskan cerita inspiratif tentang dedikasi, kecintaan pada tanah air, dan semangat untuk terus belajar dan berbagi. Melalui setiap halaman yang ia ciptakan, Jeni Karay membuktikan bahwa setiap orang, dari mana pun asalnya, memiliki kekuatan untuk menciptakan perubahan positif, asalkan ada komitmen dan hati yang tulus.

Facebook Comments Box

Leave a Reply